BOGOR LEISURE PROJECT #6

12:31 PM


Perempuan yang menggunakan baju putih serta berkerudung kuning tersebut bernama Rinda Medianti atau yang akrab disapa dengan Kak Rinda. Kak Rinda merupakan salah satu pengunjung Kebun Raya Bogor pekan lalu. Ketika dihampiri, Kak Rinda sedang asyik berpiknik bersama keluarganya. Dalam acara piknik tersebut, Kak Rinda rela membawa speaker portable untuk handphone dan tenda mainan untuk ponakan serta anak – anaknya. Sambil mendengarkan lagu anak – anak melalui speaker portable, dengan ramah Kak Rinda menyuruh saya untuk duduk dan memulai perbincangan kami.

Kak Rinda saat ini berusia 30 tahun dan merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pariwisata. Kak Rinda dan keluarga tinggal di daerah Depok, dan untuk mencapai Kebun Raya Bogor, Kak Rinda rela membawa mobil pribadi karena jarak tempuh yang tidak terlalu jauh. Jika ada waktu luang, Kak Rinda selalu mempergunakan waktu tersebut untuk dihabiskan bersama suami dan anak – anaknya. Ia merasa bahwa karena sibuknya ia bekerja dari hari Senin hingga Jumat, waktu luang merupakan kegiatan yang harus dihabiskan bersama keluarganya.

“Udah pasti sama keluarga. Karena kan Senin sampai Jumat kerja, Sabtu sama Minggu atau waktu luang tuh full sama keluarga.”

Dalam menghabiskan waktu luangnya, Kak Rinda selalu mengajak anak – anak dan suaminya untuk berwisata alam atau memilih tempat wisata yang terbuka (outdoor), seperti Taman Mini, Taman Safari, dan Kota Bunga. Hari itu, Kak Rinda mengajak keluarganya pergi ke Kebun Raya Bogor karena ingin melihat perkembangan objek wisata tersebut saat ini. Sepenglihatan Kak Rinda, Kebun Raya Bogor masih minim akan tempat sampah, sehingga ia membawa sendiri persediaan plastik untuk membuang sampahnya tersebut. Tetapi sangat disayangkan, masih banyak pengunjung yang tidak peduli akan lingkungan.

“Iya tempat sampahnya masih kurang tuh, aku aja bawa plastik sendiri. Tapi masih banyak juga yang buang sampah sembarangan.”

Sedangkan untuk Kota Bogor sendiri, bagi Kak Rinda akses ke Kota Bogor sudah jauh lebih mudah karena adanya sarana jalan tol. Walaupun begitu, banyak sekali angkutan kota yang menyulitkan perjalanan wisata Kak Rinda karena banyaknya angkutan kota yang berhenti di pinggir jalan dan menyebabkan kemacetan, “Bogor itu kota seribu angkot, banyak angkot yang ngetem sembarangan di jalan”. Namun dibalik itu semua, keragaman objek wisata Kota Bogor tidak dapat dipungkiri lagi.


“Sekarang macem – macem ya tempat hiburan di Bogor, ada The Jungle sama cafe – cafe gitu.” Ungkap Kak Rinda menambahkan di akhir perbincangan kami.

You Might Also Like

0 comments

recent posts