WARKOP GESBOY // BOGOR LEISURE PLACE #1

12:19 AM

Tampak depan Warkop Gesboy

Pak Hamam & Bu Onah; Pemilik Warkop Gesboy

Warkop Gesboy merupakan salah satu warung kopi yang cukup legendaris di Jalan Pajajaran, Bogor, sejak 8 tahun yang lalu. Pemilik warung kopi tersebut adalah Ibu Onah dan Pak Hamam, mereka adalah pasangan suami istri. Saat ini, Bu Onah berusia 47 tahun, dan selama 8 tahun terakhir bersama Pak Hamam bergantian menjaga warkop milik mereka tersebut. Ketika ditemui, Bu Onah menjelaskan bahwa membuka warung kopi merupakan salah satu usaha yang mudah didirikan, hanya dengan menyediakan berbagai macam snack dan minuman serta dengan membangun warung kecil, banyak orang bisa bersantai di tempat tersebut.

Warkop Gesboy merupakan satu – satunya mata pencaharian Bu Onah dan suami sehingga Warkop Gesboy tidak pernah tutup, selalu buka selama 24 jam kecuali di waktu – waktu tertentu. Dari pagi hingga sore yang menjaga warkop tersebut adalah Bu Onah, menjelang malam hingga pagi Pak Hamam bergantian untuk menjaga warkop tersebut. Pak Hamam dan Bu Onah memilih mendirikan warkop di daerah Jalan Pajajaran karena letaknya yang strategis, yaitu diantara sekolah dan wisma atau penginapan serta tidak jauh dari rumah beliau, “Iya strategis gitu lah letaknya, deket sekolah, ada penginapan juga” tutur Bu Onah.

Bu Onah mengatakan beliau tidak memiliki target market yang benar – benar ia sasar, tetapi umumnya para pelajar yang bersekolah di sekitar Jalan Pajajaran lah yang paling sering datang ke Warkop Gesboy. Terlebih lagi, menjelang malam biasanya Warkop Gesboy ramai dikunjungi pelajar yang hendak belajar atau hanya sekedar nongkrong di warung kopi tersebut. Pada hari libur atau weekend, menjelang malam Warkop Gesboy juga ramai didatangi wisatawan yang menginap di wisma sekitar daerah Pajajaran.

Bu Onah dan Pak Hamam juga tidak menyediakan fasilitas khusus, mereka hanya menyediakan makanan dan minuman yang ada di warung kopi pada umumnya, seperti kopi, indomie, makanan kecil, rokok, minuman es, dan sebagainya dengan harga sesuai standar pasar. Bagi Bu Onah dan Pak Hamam, tidak ada yang namanya kompetitor, bagi mereka semua orang sudah memiliki rezekinya masing – masing sehingga tidak perlu melakukan kegiatan pemasaran untuk saling mengungguli. Ketika ditanya, Bu Onah juga tidak menginginkan Warkop Gesboy untuk terkenal, beliau hanya berharap jumlah pengunjung yang datang lebih banyak lagi ketimbang sebelum – sebelumnya.

Luis & Astori; Siswa SMA

Setelah melakukan interview dengan Bu Onah, saya melakukan interview dengan siswa SMA yang merupakan regular customer Bu Onah. Siswa SMA tersebut bernama Astori. Ketika dihampiri, Astori sedang asyik merokok bersama salah satu kawannya, Luis. Astori dan Luis merupakan siswa kelas 3 SMA yang bersekolah di salah satu sekolah menengah atas di daerah Jalan Pajajaran. Mendatangi Warkop Gesboy sudah menjadi rutinitas Astori dan Luis setiap hari sepulang sekolah, tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan di Warkop Gesboy, hanya berkumpul bersama teman – teman atau sekedar nongkrong saja. Astori dan Luis sudah mengetahui Warkop Gesboy dari awal masuk SMA karena ajakan kakak kelasnya.

Menurut mereka, walaupun Warkop Gesboy merupakan warung kopi yang cukup sempit dan sumpek didalamnya, warung kopi tersebut memiliki cukup banyak kursi sehingga sesuai untuk nongkrong bersama teman - teman. Astori juga mengatakan Bu Onah dan Pak Hamam sangat ramah ketika menyambut kedatangan mereka, hal itu membuat Astori dan teman – temannya betah untuk berlama – lama menghabiskan waktu di Warkop Gesboy. “Iya banyak kursi, di luar juga ada kursi. Kalo di dalem panas, di luarnya adem kan ada pohon” ujar Astori.

You Might Also Like

0 comments

recent posts