150 EATERY // BOGOR LEISURE PLACE #2
8:52 AM
LOCATION
Jalan Achmad Adnawijaya No. 150, Bogor Utara, Bogor
CUISINE
American
Western
Indonesian
OPENING HOURS
Monday to Thursday 10.00 - 22.00
Friday to Sunday 10.00 - 00.00
PRICES
Rp 5.000,00 - Rp 45.000,00
Saat ini, Kota Bogor sangat terkenal akan destinasi kulinernya,
mulai dari jajanan pasar hingga kafe – kafe yang sedang menjamur keberadaannya.
Salah satu destinasi kuliner yang sedang hype saat ini di Kota Bogor
adalah 150 Eatery. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai 150 Eatery,
saya melakukan interview dengan Kak Petra Chanda (yang akrab disapa Kak Petra),
selaku manager dari 150 Eatery tersebut. 150 Eatery baru saja didirikan pada
tanggal 30 Agustus 2015. Angka 150 pada 150 Eatery diangkat dari nomor kavling
tanah bangunan tersebut, sedangkan Eatery
merupakan konsep usaha yang dijalankan.
150 Eatery tidak dapat disebut sebagai restaurant atau pun
café, karena pada dasarnya 150 Eatery mengangkat konsep quick dining atau lebih
mirip dengan foodcourt, sehingga konsep usaha tersebut disebut sebagai eatery. Sedangkan bangunannya sendiri memiliki konsep
warehouse atau gudang, dimana seluruh material bangunannya juga menggunakan
bahan – bahan untuk membangun suatu gudang. Material – material tersebut
dikemas secara menarik dengan cat tembok berwarna kuning disertai dengan
berbagai macam gambar dan tulisan. 150 Eatery sendiri ingin menciptakan persepi
pada benak masyarakat dimana gudang yang memiliki suasana tidak nyaman dapat
berubah menjadi suatu tempat nongkrong yang cozy dan homy.
Sampai saat ini, 150 Eatery mampu menampung 80
pengunjung di dalamnya dan telah merekrut 15 karyawan, termasuk Chef, Waitress,
Kitchen Helper, dan Security. Semua karyawan di 150 Eatery harus mengikuti masa
training selama sebulan sebelum dapat bekerja di tempat tersebut, hal tersebut
merupakan perwujudan dari service quality yang dilakukan oleh pihak 150 Eatery.
Sedangkan untuk product quality, owner dan chef terjun langsung dalam memilih
bahan makanan yang diperlukan. 150 Eatery memiliki target market anak – anak sekolah, pasangan,
dan keluarga, sehingga 150 Eatery tidak menyediakan alkohol pada menunya. Harga
makanan dan minumannya pun cukup terjangkau, dengan kisaran harga mulai dari 5
ribu rupiah hingga yang termahal 45 ribu rupiah.
Pada awalnya, 150 Eatery didirikan karena Kota Bogor sedang berkembang akan destinasi kulinernya terutama tempat makan atau kafe - kafe yang sedang hype saat ini. Dengan
munculnya peluang tersebut, 150 Eatery juga ingin memperkenalkan black burger
dan black hotdog kepada warga Bogor yang masih awam akan makanan tersebut.
Sehingga 150 Eatery didirikan dengan menu unggulannya yaitu Black Burger.
Walaupun begitu, pihak 150 Eatery sadar bahwa warga Bogor tidak dapat dengan
mudah menerima menu trendy tersebut, karena itu lah 150 Eatery menyediakan berbagai
menu black burger, yaitu Just Burger yang hanya berisikan black buns dan patty,
serta Black Fancy Burger yang lengkap berisikan telor setengah mateng, onion,
patty, black buns, dan cheese. Disamping itu, black burger tersebut juga memiliki
khasiat tersendiri untuk tubuh manusia, yaitu bagus untuk saluran pencernaan
(detox) karena terbuat dari arang bambu jepang.
Dalam pemilihan lokasinya, pihak 150 Eatery memilih jalan
Achmad Adnawijaya karena posisinya yang dekat dengan para target market, yaitu
disekitar perumahan, perkantoran, sekolah – sekolah, serta lokasinya yang
banyak dilalui oleh angkutan kota. Hingga saat ini, belum banyak marketing
attractions yang digunakan oleh 150 Eatery. Pada awal grand opening-nya, 150
Eatery hanya menggunakan banner untuk menarik perhatian target marketnya.
Sedangkan untuk melakukan publikasi, 150 Eatery hanya menggunakan media sosial
saja, yaitu Twitter, Facebook, dan Instagram. Di bulan Oktober ini, 150 Eatery juga melakukan promo produk untuk menu Halloween.
Number of attractions atau fasilitas yang
ditawarkan oleh 150 Eatery juga dapat dikatakan cukup lengkap, mulai dari
ruangan indoor yang full AC, ruangan outdoor dan backyard untuk smoking
area, fasilitas free parking, hingga WIFI. Sedangkan peak hours 150 Eatery pada hari – hari kerja atau weekdays
dimulai dari jam makan siang hingga sore menjelang malam. Pada hari
libur atau weekend, umumnya dari pagi 150 Eatery sudah ramai pengunjung karena
tersedianya menu breakfast. Harapan ke depannya, pihak 150 Eatery berharap agar
150 Eatery dapat menjadi salah satu destinasi kuliner di Kota Bogor yang tidak
hanya dikenal di Kota Bogor saja, melainkan Kota – Kota sekitarnya seperti
Jakarta, Bandung, dan Bekasi. Dengan begitu 150 Eatery dapat membantu Kota
Bogor dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bogor.
Setelah melakukan interview dengan pihak 150 Eatery,
selanjutnya saya melakukan interview dengan salah satu pengunjung yang saat itu
sedang menunggu pesanannya datang. Pengunjung yang saya interview bernama Pak
David, beliau berusia 37 tahun dan merupakan seorang wirausaha. Saat ditemui,
Pak David bersama seorang temannya berniat untuk makan siang di 150 Eatery.
Hari itu merupakan kunjungan keduanya kesana. Beliau mengetahui 150 Eatery
karena lokasinya yang tidak jauh dari rumah. Ketika ditanya, beliau tidak
memiliki feedback negative terhadap service mau pun produk 150 Eatery. Menurut Pak David, 150 Eatery memiliki makanan dan minuman dengan rasa yang enak sehingga membuat Pak David ingin kembali lagi ke tempat tersebut.
Hasil wawancara dengan pihak 150 Eatery dan salah satu
pengunjung menunjukan hubungan yang selaras, dimana lokasi yang dipilih 150
Eatery sudah sangat tepat dengan para target market-nya. 150 Eatery juga telah berhasil menjalankan service dan product quality-nya dengan baik, karena tidak adanya feedback negative dari konsumen. Ditambah lagi berdasarkan hasil wawancara tersebut, konsumen telah menunjukan adanya kepuasan terhadap layanan dan produk 150 Eatery.
0 comments