POPOLO COFFEE // BOGOR LEISURE PLACE #3

1:20 AM


LOCATION
Jalan Loader No. 9, Bogor Timur, Bogor

OPENING HOURS
Monday to Friday 10.00 - 21.00
Saturday 10.00 - 22.00

PRICES
Pastry Rp 10.000,00 - Rp 30.000,00
Drink (Coffee & Non-Coffee) Rp 15.000,00 - Rp 30.000,00




POPOLO Coffee merupakan salah satu coffee shop yang sedang ‘hits’ di Kota Bogor saat ini. Alyssa Rusli, atau yang akrab disapa Kak Alyssa, merupakan owner dari POPOLO Coffee tersebut. Di usianya yang ke 24 tahun ini, Kak Alyssa telah memiliki berbagai macam bisnis yang ia bangun sendiri, salah satunya yaitu POPOLO Coffee. POPOLO diambil dari Bahasa Itali yang artinya people. Dan sesuai dengan tagline POPOLO Coffee yaitu ‘People and Coffee’, POPOLO Coffee memiliki visi untuk menyatukan banyak orang terutama warga Bogor melalui coffee shop tersebut. POPOLO Coffee didirikan karena dilihatnya peluang dimana Kota Bogor sedang mengalami perkembangan akan destinasi kulinernya, terlebih lagi jumlah coffee shop di Kota Bogor dapat dikatakan masih cukup minim. Kak Alyssa juga menambahkan bahwa banyak orang di Bogor yang keadaan ekonominya sedang membaik sehingga banyak orang yang mau spending uang lebih untuk gaya hidupnya. Karena itulah POPOLO Coffee didirikan pada tanggal 13 Mei 2015.


Basically, POPOLO Coffee memiliki konsep coffee shop dengan desain bangunan yang simple minimalist, terlihat dari interior & exterior design-nya yang serba menggunakan warna putih. POPOLO Coffee hanya buka pada hari Senin hingga Sabtu, pada hari Minggu POPOLO Coffee tutup. POPOLO Coffee tidak menyediakan makanan utama atau makanan berat, mereka hanya menyediakan pastry, coffee, dan minuman non-coffee, dengan kisaran harga pastry mulai dari 10 ribu – 30 ribu rupiah dan kisaran harga minuman mulai dari 15 ribu – 30 ribu rupiah. Sampai saat ini, POPOLO Coffee mampu menampung hingga 45 pengunjung, dan kedepannya POPOLO Coffee akan expand agar mampu menampung 45 pengunjung lainnya. Kak Alyssa menambahan, sekarang ini POPOLO Coffee hanya merekrut 5 orang karyawan, termasuk manager, barista, & waitress.


POPOLO Coffee memiliki target market diatas anak SMA, yaitu anak kuliah hingga orang dewasa, karena pada dasarnya coffee shop merupakan sebuah working space yang memiliki fasilitas pastry & coffee sehingga lebih sesuai untuk anak kuliah dan orang – orang yang ingin menyelesaikan pekerjaannya. Walaupun begitu, POPOLO Coffee tidak hanya ramai dikunjungi anak kuliah atau orang dewasa saja, coffee shop tersebut juga terkadang ramai dikunjungi oleh anak – anak SMA. Number of attractions atau fasilitas yang POPOLO Coffee tawarkan juga cukup lengkap. Selain pastry dan minuman, POPOLO Coffee juga menyediakan fasilitas WIFI, ruangan indoor dan outdoor, parkiran yang luas, serta banyaknya stop kontak yang tersedia. Hal tersebut menunjukan bahwa fasilitas yang ditawarkan memang ditujukan untuk para target marketnya. Tidak hanya itu, pemilihan lokasinya pun turut disesuaikan, yaitu di Jalan Loader. Jalan Loader berada di daerah perumahan, sekitarnya pun dikelilingi oleh hotel dan perkantoran, letaknya juga tidak jauh dari Jalan Pajajaran sehingga dekat dengan para target market.

Peak hours POPOLO Coffee untuk weekdays (Senin sampai Jumat) biasanya pada jam setelah makan siang, dimana biasanya POPOLO Coffee ramai dikunjungi oleh ibu – ibu arisan, orang – orang meeting, dan anak – anak yang baru pulang kuliah. Jika hari libur atau weekend (Sabtu), dari pagi POPOLO Coffee sudah mulai ramai didatangi pengunjung. Sedangkan service quality yang diterapkan Kak Alyssa untuk POPOLO Coffee merupakan bentuk usaha dalam melakukan engagement relationship dengan konsumen, yaitu karyawan – karyawan di POPOLO Coffee harus memperlakukan customer seperti teman, mereka harus bersikap ramah, care, dan bisa memberi knowledge product apabila dibutuhkan. Karyawan POPOLO Coffee juga harus mengetahui siapa saja regular customer mereka dan ketahui apa yang mereka suka. Untuk product quality control, Kak Alyssa dan para karyawan terjun langsung dalam memperhatikan dan melakukan cek inventory berkala.


Hingga saat ini, marketing attractions atau kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh POPOLO Coffee sudah cukup beragam. Salah satu kegiatan pemasaran yang cukup unik adalah Appreciation Jar. Di awal opening-nya, POPOLO Coffee melakukan kegiatan promosi dengan cara menerapkan sistem pembayaran yang unik yaitu Appreciation Jar, dimana customer boleh membayar produk yang mereka beli dengan sesuka hati. Pada dasarnya, Appreciation Jar bukan ditujukan untuk membayar produk melainkan sebagai penghargaan terhadap service yang diberikan oleh POPOLO Coffee. Kak Alyssa menceritakan bahwa banyak orang yang membayar kurang dari jumlah harga produk yang dibeli, tetapi tidak sedikit juga orang yang rela membayar lebih untuk menghargai layanan yang diberikan oleh POPOLO Coffee. Saat itu, Appreciation Jar cukup booming dikalangan masyarakat Bogor.

Setelah menerapkan Appreciation Jar selama 2 minggu, tetap dalam rangka opening promo POPOLO Coffee, kegiatan promosi yang dilakukan selanjutnya adalah diskon 10% untuk setiap produk yang ditawarkan hingga menjelang lebaran. Sedangkan dalam melakukan publikasi, Kak Alyssa hanya fokus terhadap media sosial Instagram saja. Kegiatan promosi dan peningkatan awareness juga dilakukan melalui Instagram sampai saat ini, seperti mengadakan photo contest POPOLO Coffee dengan hadiah voucher senilai 50 ribu rupiah. Postingan foto di Instagram mengenai produk unggulan POPOLO Coffee juga menarik minat konsumen, produk – produk unggulan  tersebut antara lain Brogato (Brownies Avogato), Avocado Coffee, dan Cold Brew Coffee Latte.


Selanjutnya, saya melakukan interview dengan salah satu pengunjung POPOLO Coffee yaitu Ella dan Indah, mereka berdua baru saja lulus kuliah dan berusia 22 tahun. Ketika dihampiri, mereka sedang asyik menikmati Nutella Drink POPOLO Coffee. Hari itu Ella dan Indah mengunjungi POPOLO Coffee karena mereka sudah lama tidak bertemu dan memutuskan untuk mencoba tempat baru yang sedang hype di Kota Bogor. Pada akhirnya, karena banyak menerima WOM (Word of Mouth) dari lingkungan sekitar dan hasil stalking di Instagram, mereka memutuskan untuk pergi ke POPOLO Coffee. Itu lah kunjungan pertama mereka ke sebuah coffee shop.

Hal pertama yang mereka lontarkan ialah mengenai desain bangunan POPOLO Coffee yang simple dan minimalist, “Iya kecil tempatnya, tapi bagus putih gitu simple desainnya, cocok buat foto - foto” ujar Indah. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa minuman non-coffee yang mereka pesan di POPOLO Coffee memiliki rasa yang sangat enak. Jika dibandingkan dengan harganya, menurut Indah & Ella dengan harga yang ditawarkan sekarang sudah worth it dengan apa yang mereka terima dan rasakan, “Ya wajar sih harganya segitu, tapi worth it banget kok sama yang aku coba rasanya” tutur Ella.

Berdasarkan hasil interview dengan pihak POPOLO Coffee dan pengunjung, dapat dilihat bahwa POPOLO Coffee telah melakukan publikasi social media-nya dengan baik. Tidak hanya itu, product quality yang POPOLO Coffee jalankan juga sudah sangat efisien sehingga mampu menciptakan cita rasa minuman yang diinginkan oleh customer-nya.

You Might Also Like

0 comments

recent posts